Pascabencana

Pemulihan Sekolah Pascabanjir Aceh Utara Dimulai Awal Januari

Pemulihan Sekolah Pascabanjir Aceh Utara Dimulai Awal Januari
Pemulihan Sekolah Pascabanjir Aceh Utara Dimulai Awal Januari

JAKARTA - Di tengah masa pemulihan pascabencana, harapan untuk menghidupkan kembali aktivitas pendidikan di Aceh Utara mulai terlihat. 

Upaya pembersihan, perbaikan, dan pembukaan akses yang dilakukan berbagai pihak menunjukkan bahwa proses bangkit dari banjir tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada keberlanjutan pendidikan anak-anak. 

Sekolah yang sempat lumpuh kini perlahan disiapkan kembali sebagai ruang belajar, tempat anak-anak melanjutkan mimpi mereka setelah melewati masa sulit.

Langkah pemulihan ini berlangsung seiring masuknya penanganan banjir pada fase transisi darurat. Artinya, fokus pemerintah dan berbagai lembaga kini tidak semata pada penanganan darurat, tetapi juga percepatan normalisasi aktivitas masyarakat, termasuk dunia pendidikan yang terdampak cukup luas di wilayah Aceh Utara.

Harapan untuk kembali membuka sekolah pada awal Januari 2026 menjadi simbol bahwa proses pemulihan berjalan ke arah yang lebih baik, sekaligus menjadi dorongan semangat bagi warga yang terdampak.

Pemulihan Pendidikan Menjadi Prioritas

Kegiatan belajar mengajar di sekolah yang terdampak banjir di Kabupaten Aceh Utara ditargetkan bisa kembali berjalan pada awal Januari 2026. Target ini lahir dari perkembangan signifikan dalam proses penanganan dan pemulihan wilayah terdampak.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menegaskan bahwa percepatan pemulihan dilakukan secara terpadu melibatkan banyak unsur.

“Tim dari Kementerian PU, BNPB, TNI, Polri, relawan, dan BPBD semuanya bekerja bersama bahu-membahu membuka akses jalan di Aceh Utara, fasilitas umum,” ujar Aam, sapaan akrab Abdul Muhari.

Ia berharap sekolah dan madrasah kembali dapat dimanfaatkan tepat saat awal semester genap sehingga proses belajar mengajar tidak tertunda lebih lama.

“Sekolah, madrasah yang kita harapkan nanti saat awal pembelajaran semester genap di minggu pertama bulan Januari,” katanya.

Sekolah Mulai Dibersihkan dan Difungsikan Kembali

BNPB mencatat sejumlah fasilitas pendidikan yang sebelumnya tertutup lumpur kini sudah dibersihkan. Sebagian di antaranya bahkan siap difungsikan kembali sebagai ruang belajar bagi siswa.

Meski begitu, pemerintah tetap menyiapkan langkah antisipatif. Tidak semua sekolah dapat langsung digunakan karena masih membutuhkan perbaikan lanjutan pada sarana dan prasarana.

“Kita juga menyiapkan beberapa tenda darurat sehingga untuk sekolah-sekolah yang memerlukan perbaikan nanti, proses belajar mengajar akan kita lakukan di tenda-tenda sementara,” katanya.

Dengan cara ini, kegiatan pendidikan tetap berjalan meskipun bangunan fisik sekolah belum sepenuhnya pulih.

Kerja Bersama Dalam Fase Transisi Darurat

Menurut Aam, perbaikan infrastruktur dan pembersihan fasilitas publik terus dilakukan secara intensif. Sinergi berbagai pihak menjadi kunci agar pemulihan berlangsung lebih cepat dan tepat sasaran.

Seluruh unsur terkait terus mengoptimalkan upaya pemulihan pascabanjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat agar aktivitas masyarakat kembali normal.

“Masuk ke fase transisi darurat, kita lihat beberapa kemajuan perbaikan pemulihan akses jalan, pembersihan fasum, faskes, fasdik, dan fasilitas ibadah,” ujarnya.

Upaya ini tidak hanya menyentuh sektor pendidikan, tetapi juga layanan kesehatan, fasilitas umum, hingga sarana peribadatan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

Contoh Pemulihan di Lapangan

Aam mencontohkan proses pemulihan yang terus berjalan di wilayah Langkahan, Aceh Utara. Di wilayah ini, pembukaan jalan dan pembersihan fasilitas pendidikan dilakukan tanpa jeda, siang dan malam.

“Hari ini kita melihat ke Aceh Utara ke Langkahan ada pembukaan jalan, pembersihan Yayasan Darul Huda, ini juga dilakukan siang dan malam. Kemudian pembersihan akses jalan dan fasilitas umum,” ucapnya.

Aktivitas tersebut menunjukkan bahwa penanganan tidak hanya bersifat simbolik, tetapi benar-benar dikerjakan di lapangan demi mempercepat kembalinya kehidupan masyarakat seperti sediakala.

Dengan berbagai langkah tersebut, harapan untuk kembali mengaktifkan kegiatan belajar mengajar pada awal Januari 2026 semakin realistis. Anak-anak di Aceh Utara diharapkan dapat kembali duduk di bangku sekolah, meski sebagian mungkin masih berada di tenda darurat, namun semangat belajar tetap terjaga.

Bangkitnya dunia pendidikan pascabencana menjadi tanda bahwa proses pemulihan tidak hanya membangun fisik, tetapi juga memulihkan masa depan generasi muda.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index