pengertian siklus akuntansi

Mengenal Pengertian Siklus Akuntansi, Jenis, dan Tahapannya

Mengenal Pengertian Siklus Akuntansi, Jenis, dan Tahapannya
pengertian siklus akuntansi

JAKARTA - Pengertian siklus akuntansi merujuk pada proses yang dilakukan akuntan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data keuangan perusahaan.

Akuntansi menjadi kegiatan vital dalam sebuah organisasi karena menyangkut pembuatan laporan keuangan yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. 

Dalam menjalankan tugasnya, seorang akuntan akan melalui serangkaian langkah sistematis yang dikenal sebagai siklus akuntansi, yang berperan besar dalam menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu.

Namun, tidak semua perusahaan memahami pentingnya proses ini. Pencatatan keuangan yang tidak terstruktur dengan baik sering kali tidak cukup untuk mendukung keputusan strategis dalam pengembangan operasional. 

Pengertian siklus akuntansi ini sangatlah penting, karena tanpa pemahaman dan penerapan yang tepat, keberhasilan suatu organisasi dalam mengelola keuangan bisa terhambat.

Pengertian Siklus Akuntansi

Pengertian siklus akuntansi merujuk pada serangkaian langkah yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencatat transaksi keuangan secara teratur. 

Siklus ini umumnya berlangsung selama satu tahun kalender dan mencakup penerapan berbagai metode serta prinsip akuntansi yang diterapkan mulai dari pembukuan di awal tahun hingga jurnal penutup di akhir periode. 

Proses ini akan terus berlangsung selama perusahaan tetap beroperasi, sehingga membentuk sebuah siklus yang memudahkan pemilik usaha dalam mengevaluasi kondisi keuangan mereka. 

Akuntan, sebagai ahli dalam bidang akuntansi, bertanggung jawab atas penyusunan, pembimbingan, pengawasan, serta perbaikan administrasi keuangan di perusahaan atau lembaga pemerintah. 

Dengan demikian, proses ini tidak hanya diterapkan oleh perusahaan tetapi juga oleh instansi pemerintah yang memiliki sistem administrasi dan transaksi keuangan.

Definisi Siklus Akuntansi Menurut Ahli 

Berbagai ahli memberikan pemahaman tentang definisi siklus akuntansi, sebagai berikut:

Dina Fitria (2014:28) menjelaskan bahwa siklus akuntansi merujuk pada rangkaian kegiatan akuntansi yang dimulai setelah terjadinya transaksi. 

Tahapan tersebut mencakup pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan data keuangan yang telah diproses sebelumnya.

Rahman Pura (2013:18) berpendapat bahwa siklus akuntansi adalah serangkaian proses akuntansi yang dilakukan secara sistematis, dimulai dengan pencatatan akuntansi dan berakhir dengan penutupan pembukuan.

Paul Grady (2017) menyatakan bahwa akuntansi berfungsi sebagai bagian dari organisasi yang mencatat, mengklasifikasi, memproses, menganalisis, dan menginterpretasikan semua transaksi yang terjadi dalam operasional perusahaan, dengan tujuan untuk menjaga keandalan dan orisinalitas data keuangan.

Sumarsan (2017) mengartikan akuntansi sebagai seni untuk mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan mencatat transaksi keuangan yang akhirnya menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pemilik usaha.

American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) menjelaskan bahwa akuntansi adalah seni dalam mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan mencatat transaksi, serta menginterpretasikan hasilnya dalam ukuran fiskal atau pertukaran yang relevan dengan keuangan.

Hery (2014) menyebutkan bahwa siklus akuntansi mencakup proses penyusunan seluruh transaksi yang terjadi dalam bisnis hingga laporan keuangan yang disusun.

Bahri (2016) menjelaskan bahwa siklus akuntansi adalah serangkaian tahapan yang dimulai dari transaksi hingga penyusunan laporan keuangan yang digunakan untuk pencatatan berikutnya.

Harnanto (2002) menyebutkan bahwa siklus akuntansi lengkap terdiri dari sebelas tahapan, dengan dua tahap bersifat opsional.

Jenis Siklus Akuntansi

Ada beberapa jenis siklus akuntansi yang penting untuk dipahami, yaitu:

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah bisnis yang tidak menawarkan produk fisik, melainkan layanan yang tidak bisa dimiliki dalam bentuk nyata. Produk yang ditawarkan bersifat abstrak, namun tetap memberikan manfaat bagi pelanggan atau masyarakat. 

Contoh perusahaan jasa profesional antara lain layanan perjalanan wisata, akuntansi, bimbingan belajar, antar barang, laundry, dan lainnya. 

Meskipun tidak memiliki produk fisik, perusahaan jasa juga memerlukan siklus akuntansi untuk mencatat pendapatan dan biaya yang terkait.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang berfokus pada penjualan barang yang dapat dimiliki oleh konsumen. Bisnis ini melibatkan kegiatan pembelian, penyimpanan, dan penjualan barang. 

Dalam siklus akuntansi perusahaan dagang, akun-akun yang terkait dengan persediaan barang, harga pokok penjualan, dan penjualan termasuk dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi.

Tahapan Siklus Akuntansi

Identifikasi Transaksi

Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi setiap transaksi yang terjadi. Seorang akuntan harus cermat dalam melacak dan mencatat transaksi yang mempengaruhi status keuangan perusahaan. 

Setiap transaksi yang dicatat harus memiliki dokumentasi yang sah, seperti nota, faktur, kwitansi, atau dokumen lainnya sebagai bukti yang bisa diidentifikasi. 

Hal ini penting untuk memastikan bahwa transaksi yang tercatat memang berdampak pada kondisi keuangan perusahaan.

Menganalisis Transaksi

Tahap berikutnya adalah menganalisis transaksi yang sudah dicatat. Analisis ini dilakukan untuk memahami dampak transaksi terhadap situasi keuangan perusahaan. 

Pada tahap ini, sistem pencatatan yang digunakan adalah sistem double-entry, yang memastikan bahwa setiap transaksi mempengaruhi baik debit maupun kredit dalam jumlah yang seimbang. 

Umumnya, pencatatan dilakukan berdasarkan persamaan akuntansi: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas.

Pencatatan Transaksi dalam Jurnal

Setelah transaksi dianalisis, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi tersebut dalam jurnal. Jurnal adalah catatan yang mencatat transaksi secara kronologis selama periode tertentu. 

Pencatatan ini harus dilakukan dengan sistematis dan cermat, membedakan antara debit dan kredit untuk setiap transaksi. 

Pencatatan yang tepat di jurnal akan menghasilkan saldo debit dan kredit yang seimbang di akhir periode.

Pembukuan Jurnal Penyesuaian

Selanjutnya, catatan transaksi yang tercatat dalam jurnal dipindahkan ke buku besar. Buku besar adalah kumpulan rekening yang mengelompokkan transaksi sesuai dengan kategori aset tertentu yang dilaporkan dalam periode tertentu. 

Setiap rekening dalam buku besar diberikan kode tertentu untuk memudahkan pencatatan dan pencarian transaksi. Proses ini memudahkan akuntan dalam memeriksa kembali atau menemukan transaksi terkait.

Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian

Setelah transaksi dipindahkan ke buku besar, langkah selanjutnya adalah menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaiannya. Neraca saldo mencatat saldo setiap akun yang ada dalam buku besar pada periode tertentu. 

Jika ada transaksi yang belum tercatat atau terdapat kesalahan dalam neraca saldo, maka jurnal penyesuaian akan dibuat. Jurnal penyesuaian ini memastikan laporan keuangan yang dihasilkan akurat dan aktual.

Membuat Neraca Saldo Penyesuaian dan Laporan Keuangan

Dengan neraca saldo penyesuaian sebagai dasar, laporan keuangan dapat disusun. Laporan keuangan mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. 

Setiap laporan ini dihitung dengan cermat, memastikan bahwa total aktiva dan pasiva seimbang. Penyusunan laporan keuangan yang benar sangat penting untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi keuangan perusahaan.

Menyusun Jurnal Penutup

Setelah laporan keuangan disusun, tahap terakhir dalam siklus akuntansi adalah menyusun jurnal penutup. Jurnal penutup digunakan untuk menutup rekening nominal atau rekening yang berhubungan dengan laba rugi. 

Hal ini bertujuan untuk memulai siklus akuntansi yang baru dengan nilai rekening yang kembali ke nol. 

Jurnal penutup berfungsi sebagai referensi untuk periode berikutnya dan juga untuk mengevaluasi transaksi selama periode yang telah berakhir.

Penyusunan Neraca Saldo setelah Penutupan

Setelah jurnal penutup disusun, langkah berikutnya adalah menyusun neraca saldo pasca penutupan. Neraca saldo ini hanya mencakup saldo untuk rekening yang bersifat permanen. 

Penyusunan neraca saldo setelah penutupan bertujuan untuk memastikan keseimbangan saldo yang tercatat, memberikan hasil yang akurat tentang kondisi keuangan perusahaan setelah siklus akuntansi berakhir.

Buat Jurnal Pembalik

Tahap terakhir dari siklus akuntansi adalah pembuatan jurnal pembalik. Jurnal pembalik ini dibuat untuk memudahkan pencatatan transaksi yang bersifat berulang pada periode berikutnya. 

Jurnal pembalik sering dibuat pada awal periode akuntansi baru dan menggunakan jurnal penyesuaian sebagai pedoman. 

Pada jurnal pembalik, setiap transaksi yang tercatat dalam jurnal penyesuaian akan dibalik, seperti perubahan kredit menjadi debit atau sebaliknya.

Perbedaan Siklus Akuntansi dan Proses Akuntansi

Istilah siklus akuntansi dan proses akuntansi memang memiliki kesamaan, namun ada perbedaan mendasar di antara keduanya. 

Dalam proses akuntansi, untuk menghasilkan laporan keuangan pada akhir periode, diperlukan beberapa langkah yang melibatkan pengolahan data transaksi. 

Proses ini mencakup pencatatan, analisis, serta penyusunan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu.

Sementara itu, siklus akuntansi dapat dianggap sebagai kelanjutan dari rangkaian kegiatan dalam proses akuntansi tersebut. 

Siklus akuntansi mencakup semua aktivitas yang dilakukan untuk memastikan bahwa catatan akuntansi tidak hanya disiapkan dengan baik untuk periode berjalan, tetapi juga untuk periode berikutnya. 

Selain itu, siklus akuntansi mencakup aktivitas tambahan seperti pembuatan jurnal pembalik dan memposting jurnal tersebut ke dalam akun yang sesuai. 

Hal ini dilakukan agar siklus akuntansi selanjutnya dapat dimulai dengan kondisi yang sudah terorganisir dan terdokumentasi dengan baik.

Sebagai penutup, pengertian siklus akuntansi menggambarkan serangkaian langkah yang terstruktur untuk memastikan pencatatan dan pelaporan keuangan yang akurat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index