cara berkebun hidroponik

Panduan Cara Berkebun Hidroponik di Rumah dan Kelebihannya

Panduan Cara Berkebun Hidroponik di Rumah dan Kelebihannya
cara berkebun hidroponik

JAKARTA - Cara berkebun hidroponik menjadi pilihan menarik bagi siapa pun yang ingin memperoleh sayuran segar bebas bahan kimia berbahaya. 

Sayangnya, keterbatasan lahan menjadi kendala umum bagi sebagian orang yang ingin menanam sayuran sendiri. 

Untuk menjawab tantangan ini, metode menanam tanpa tanah dengan memanfaatkan air sebagai media tanam yang dikenal sebagai hidroponik hadir sebagai solusi alternatif.

Teknik hidroponik ternyata sudah dikenal sejak ribuan tahun silam, tepatnya sekitar 2600 tahun lalu. 

Salah satu bukti awal penggunaan metode ini tercermin dalam keberadaan Taman Gantung Babilonia, yang juga dikenal sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. 

Taman tersebut dipercaya sebagai implementasi awal dari sistem tanam tanpa media tanah.

Di Indonesia, konsep hidroponik mulai diperkenalkan sekitar tahun 1970-an dan telah menjadi bagian dari materi pembelajaran di sejumlah perguruan tinggi. 

Dibandingkan dengan metode pertanian tradisional, sistem hidroponik menawarkan banyak keuntungan, terutama dalam budidaya buah dan sayuran, termasuk efisiensi ruang dan penggunaan air yang lebih hemat.

Bagi penggemar aktivitas berkebun, menanam sayur dengan sistem hidroponik juga bisa menjadi cara yang efektif untuk meredakan stres. 

Namun, masih banyak orang yang belum mengetahui langkah-langkah dasar menanam secara hidroponik, terutama untuk pemula. 

Meski begitu, kamu tidak perlu khawatir karena panduan sederhana dapat membantu siapa pun memulai cara berkebun hidroponik dengan mudah.

Apa Itu Berkebun Hidroponik?

Hidroponik dikenal sebagai teknik bercocok tanam yang menggunakan air sebagai media utama, sehingga tidak memerlukan tanah ataupun area yang luas. 

Secara umum, sistem ini memungkinkan tanaman tumbuh dengan memanfaatkan air yang telah dicampur nutrisi penting sebagai pengganti tanah. 

Dengan cara ini, pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman, pengendalian serangan hama, hingga pengaturan cahaya dapat lebih mudah dilakukan.

Keunggulan lain dari metode hidroponik adalah tidak perlunya penggunaan zat kimia berbahaya seperti herbisida dan pestisida. 

Hal ini menjadikan sistem ini lebih ramah lingkungan, serta menghasilkan tanaman yang lebih aman untuk dikonsumsi karena bebas dari bahan kimia berbahaya. 

Sayur-sayuran yang ditanam melalui metode ini pun cenderung memiliki kualitas yang lebih baik.

Peralatan untuk memulai berkebun dengan sistem hidroponik juga mudah ditemukan, baik melalui pembelian online maupun langsung di toko pertanian. 

Metode ini cocok digunakan untuk membudidayakan berbagai jenis sayuran seperti kangkung, sawi, cabai, bawang merah, serta seledri.

Kelebihan Berkebun Hidroponik

-Metode ini tidak memerlukan tanah sebagai media tanam, sehingga area yang digunakan untuk berkebun tetap bersih karena bebas dari kotoran tanah.

-Tanaman tumbuh lebih cepat karena unsur hara yang dibutuhkan langsung diserap melalui media cair, bukan media padat seperti tanah.

-Tidak ada kebutuhan untuk menyiram tanaman secara rutin karena air sudah menjadi media utama dalam sistem ini.

-Proses penanaman tidak memerlukan banyak tenaga karena tidak ada tahapan pengolahan tanah, penanaman manual, maupun panen yang rumit. Metodenya jauh lebih praktis dan efisien.

-Panen jadi lebih mudah dilakukan jika dibandingkan dengan metode bercocok tanam konvensional yang menggunakan tanah.

-Metode hidroponik umumnya menghasilkan jumlah panen yang lebih besar, walau belum banyak yang mengetahui kelebihan ini, sehingga masih ada yang meragukannya.

-Sistem tanam ini sangat hemat ruang dan cocok diterapkan di area sempit, bahkan sangat ideal untuk lingkungan perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan.

-Buah dan sayuran yang dihasilkan melalui sistem hidroponik lebih higienis karena tidak menggunakan pestisida maupun herbisida kimia, sehingga jauh lebih aman dikonsumsi dibandingkan hasil dari kebun biasa.

-Risiko serangan hama dan penyakit tanaman juga cenderung lebih rendah dibandingkan dengan metode tanam tradisional.

-Berkebun dengan hidroponik tidak tergantung pada kondisi cuaca. Aktivitas menanam tetap bisa dilakukan baik saat musim panas maupun saat suhu udara sedang dingin.

-Selain itu, penggunaan pupuk dalam sistem ini juga lebih efisien dan tidak boros, membuatnya lebih ramah lingkungan dan ekonomis.

Kekurangan Berkebun Hidroponik

-Kelemahan pertama dari sistem hidroponik adalah kebutuhan modal awal yang cukup besar. 

-Metode ini sangat sesuai bila digunakan untuk budidaya dalam jumlah besar, karena meski investasinya tinggi, hasil yang diperoleh juga bisa mengembalikan biaya dengan lebih cepat.

-Karena teknik ini belum banyak diterapkan secara luas, perlengkapan yang dibutuhkan untuk mendukung sistem hidroponik masih cukup sulit ditemukan.

-Beberapa alat tertentu tidak mudah diakses, apalagi ditambah dengan terbatasnya jumlah tenaga ahli di bidang hidroponik di Indonesia. 

-Situasi ini bisa menjadi kendala saat peralatan mengalami kerusakan dan memerlukan perawatan khusus.

-Tantangan lainnya adalah tingkat ketelitian yang tinggi. Dalam praktiknya, kamu perlu secara konsisten memantau dan mengatur asupan nutrisi tanaman, termasuk pH larutan. 

-Jika kamu belum memiliki latar belakang dalam dunia pertanian, metode ini bisa terasa rumit dan membingungkan di awal.

-Selain itu, biaya investasi untuk memulai sistem hidroponik juga tergolong besar. Mulai dari pembelian alat, bahan pendukung, hingga biaya perawatan semuanya membutuhkan dana yang tidak sedikit.

-Terakhir, metode ini memerlukan keahlian tertentu. Selain memahami teknis budidaya, kamu juga perlu memiliki kreativitas dalam merakit perlengkapan hidroponik sendiri agar tidak harus selalu membeli perlengkapan jadi yang harganya bisa cukup mahal.

Cara Berkebun Hidroponik Sederhana di Rumah

Salah satu keuntungan dari metode tanam hidroponik adalah kemampuannya untuk meminimalkan permasalahan yang biasanya timbul akibat penggunaan tanah, seperti serangan hama, infeksi jamur, atau bakteri yang berasal dari dalam tanah. 

Teknik ini juga menawarkan kemudahan dalam perawatan karena tidak membutuhkan aktivitas seperti mencabuti gulma atau mengolah tanah sebelum menanam. 

Selain itu, proses penanaman dilakukan dengan lebih higienis tanpa melibatkan pupuk dari kotoran hewan.

Karena kemudahan tersebut, tidak heran jika cara berkebun hidroponik menjadi pilihan favorit bagi masyarakat yang tinggal di area terbatas. 

Berikut ini adalah langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menanam secara hidroponik di rumah.

Berkebun Hidroponik dengan Sistem Nutrient Film Technique (NFT)

Salah satu metode dalam bercocok tanam tanpa tanah yang semakin populer adalah sistem Nutrient Film Technique (NFT). 

Dalam sistem ini, akar tanaman mendapatkan nutrisi dari aliran tipis larutan yang mengalir terus-menerus di dalam saluran tertutup. 

Metode ini efisien dalam penggunaan air dan nutrisi, serta cocok untuk diterapkan di lingkungan rumah tangga dengan lahan terbatas.​

Keunggulan Sistem NFT

Sistem NFT memiliki beberapa keunggulan, antara lain:​

-Efisiensi Air: Menggunakan aliran tipis larutan nutrisi yang terus-menerus, sehingga menghemat penggunaan air.​

-Rise Gardens

-Akses Oksigen Optimal: Akar tanaman mendapatkan oksigen yang cukup karena tidak terendam sepenuhnya dalam air.​

-Kontrol Nutrisi yang Mudah: pH dan konsentrasi nutrisi dalam larutan dapat dikontrol dengan lebih mudah.​

-Cocok untuk Tanaman Berumur Pendek: Seperti selada, bayam, kangkung, dan pakcoy.​

Langkah-langkah Membuat Instalasi NFT Sederhana

-Membuat Kerangka: Gunakan bahan seperti aluminium atau kayu untuk membuat kerangka dengan kemiringan sekitar 5% agar larutan dapat mengalir dengan baik.​

-Menyiapkan Saluran: Gunakan talang PVC berbentuk U dengan panjang sekitar 4 meter. Tutup kedua ujung talang dan buat lubang di bagian atas untuk menempatkan tanaman.​

-Sistem Sirkulasi: Pasang pompa air di dalam tandon untuk memompa larutan nutrisi ke saluran atas, sehingga larutan mengalir kembali ke tandon dalam sistem tertutup.​

-Menanam Bibit: Letakkan bibit tanaman pada lubang yang telah dibuat di atas talang. Pastikan akar menyentuh larutan nutrisi atau gunakan media seperti kertas koran sebagai sumbu untuk membantu penyerapan larutan.​

-Penyangga Tanaman: Untuk tanaman yang lebih besar atau berbuah, gunakan penyangga tambahan seperti bambu agar berat tanaman tidak membebani saluran dan mengganggu aliran larutan.

Menanam secara Hidroponik Menggunakan Metode Wick

Selain sistem NFT, metode lain yang bisa digunakan untuk menanam secara hidroponik adalah sistem wick atau sistem sumbu. Pendekatan ini tergolong metode pasif dalam budidaya hidroponik. 

Beberapa komponen yang dibutuhkan antara lain wadah berisi nutrisi, net pot, wadah penyangga net pot, serta bahan penyerap air seperti sumbu atau kain.

Metode wick dikenal sebagai salah satu sistem hidroponik yang paling sederhana. Kata "wick" sendiri berarti sumbu, yang digunakan untuk menyerap larutan nutrisi dari wadah ke akar tanaman. 

Umumnya, botol bekas air minum dapat dimanfaatkan sebagai wadah tanam, sementara kain flanel atau bahan sejenis yang mudah menyerap air digunakan sebagai sumbu. 

Larutan nutrisi ditempatkan dalam wadah seperti ember kecil atau botol plastik. Dalam metode ini, akar tanaman tidak langsung bersentuhan dengan larutan nutrisi, tetapi nutrisi dialirkan melalui media perantara berupa kain sumbu.

Jenis tanaman yang cocok ditanam dengan sistem wick biasanya adalah sayuran berdaun seperti bayam, selada, kangkung, dan seledri. Media tanam yang digunakan umumnya berupa rockwool atau spons. 

Sistem ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya praktis, tidak memerlukan biaya besar, dan mudah untuk dirakit. Oleh karena itu, sangat cocok bagi pemula yang ingin mempelajari teknik dasar hidroponik.

Keunggulan lainnya adalah bahan-bahan yang dibutuhkan bisa diperoleh dari barang bekas seperti botol plastik, serta tidak memerlukan penyiraman rutin karena sistem sudah menyediakan asupan air melalui sumbu. 

Meski begitu, ada juga kekurangannya. Karena sistem ini tidak menggunakan sirkulasi otomatis, maka larutan nutrisi perlu diaduk secara berkala agar tidak mengendap di dasar wadah. 

Selain itu, ketika tanaman mulai tumbuh besar dan membutuhkan lebih banyak air, kemampuan sumbu untuk menyerap bisa menjadi tidak mencukupi, sehingga tanaman berisiko kekurangan nutrisi. 

Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga ketersediaan air dan larutan nutrisi. Berikut adalah panduan sederhana untuk membuat sistem hidroponik wick yang bisa kamu coba sendiri di rumah.

a. Alat dan Bahan untuk Menyusun Hidroponik Wick

-Botol plastik bekas berukuran sekitar 600 ml

-Alat pemotong seperti cutter, gunting, atau pisau

-Kain bekas, kain flanel, atau bahan penyerap lainnya untuk dijadikan sumbu

-Bibit tanaman yang sudah tumbuh di media rockwool

-Air bersih

-Nutrisi tanaman berupa pupuk A & B dalam bentuk cair atau serbuk (pilih sesuai kebutuhan jenis tanamannya)

-Paku kecil untuk melubangi botol

Bibit tanaman bisa kamu beli di toko pertanian atau melalui toko daring. Sebelum dipindahkan ke sistem hidroponik, pastikan bibit sudah dikembangkan terlebih dahulu di media rockwool. 

Rockwool digunakan sebagai tempat semai bibit sebelum dipindahkan ke sistem utama.

b. Langkah-langkah Menanam dengan Metode Wick

-Potong botol minuman menjadi dua bagian menggunakan alat potong. Usahakan bagian bawah botol lebih besar daripada bagian atas.

-Isi bagian bawah botol dengan air dan campurkan pupuk nutrisi A & B sesuai takaran, yaitu masing-masing 5 ml per liter air. Sisihkan.

-Gunakan paku kecil untuk melubangi leher botol di beberapa titik. Lubangi juga tutup botol sebagai jalur masuk sumbu.

-Masukkan kain atau sumbu ke dalam tutup botol yang sudah dilubangi. Pastikan panjang sumbu cukup untuk menjangkau air di bagian bawah dan menyentuh benih di bagian atas. 

Balik posisi botol bagian atas lalu letakkan di bagian bawah yang sudah berisi larutan.

-Tempatkan bibit yang tertanam dalam rockwool ke dalam bagian atas botol yang dibalik.

Pastikan bagian bawah rockwool menyentuh sumbu yang telah dibasahi larutan nutrisi. 

-Untuk menjaga posisi dan kestabilan tanaman, bisa juga ditambahkan media tanam tambahan seperti sekam bakar, spons, atau batu merah yang telah dihancurkan.

-Simpan sistem tanam ini di tempat yang cukup mendapatkan sinar matahari, namun terlindung dari hujan langsung agar pertumbuhan benih tidak terganggu.

Ulangi langkah-langkah tersebut untuk membuat lebih banyak wadah tanam sesuai kebutuhan.

Bertanam Hidroponik Memanfaatkan Botol Bekas

-Menyiapkan Botol Bekas

Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan botol bekas. Botol tersebut kemudian dibelah menjadi dua bagian. Selanjutnya, bagian atas botol (yang memiliki tutup) dipasang terbalik ke dalam bagian bawahnya. 

Bagian botol atas inilah yang nantinya berfungsi sebagai wadah media tanam, sementara bagian bawah akan digunakan untuk menampung larutan nutrisi atau air yang kaya zat hara.

-Menggabungkan Kedua Bagian Botol

Setelah kedua bagian botol siap, sambungkan keduanya dengan menggunakan kain sebagai penghubung. Jenis kain yang dapat digunakan antara lain sumbu kompor, kain flanel, atau bahkan kaus kaki yang sudah tidak terpakai. 

Pastikan pada bagian tutup botol diberi lubang agar kain bisa melewatinya dan menggantung hingga mencapai larutan nutrisi di bagian bawah. Fungsi utama kain ini adalah untuk menyalurkan air bernutrisi ke media tanam.

-Mengisi Larutan Bernutrisi ke Botol Bawah

Setelah sistem siap dirakit, langkah selanjutnya adalah menuangkan air bernutrisi ke bagian bawah botol. Volume air sebaiknya tidak melebihi batas menyentuh tutup botol yang menghadap ke bawah. 

Air bernutrisi ini adalah air yang telah dicampur dengan zat-zat penting yang dibutuhkan tanaman dalam proses fotosintesis dan pertumbuhan.

-Menyiapkan Media Tanam

Pada bagian atas botol yang sudah dibalik, isi dengan media tanam dan bibit tanaman. 

Kamu bisa menggunakan berbagai macam media tanam hidroponik seperti sekam bakar, rockwool, atau cocopeat sebagai penopang akar dan tempat tumbuh tanaman.

-Melakukan Penggantian Air Bernutrisi secara Teratur

Seiring waktu, air nutrisi akan berkurang karena diserap oleh tanaman. Oleh karena itu, penting untuk secara rutin mengganti larutan tersebut agar tanaman tetap mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. 

Selain itu, perhatikan juga lokasi peletakan tanaman. Sesuaikan dengan kebutuhan tanaman terhadap cahaya matahari ada yang membutuhkan banyak sinar, ada pula yang hanya memerlukan sedikit cahaya. 

Jangan lupa memberikan perhatian khusus dan menambahkan pupuk kompos sebagai pendukung agar tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan hasil panennya maksimal.

Manfaat Berkebun Hidroponik

1. Berkebun Hidroponik Cocok untuk Lahan Terbatas

Teknik bercocok tanam secara hidroponik sangat ideal bagi kamu yang memiliki keterbatasan ruang. Tak perlu halaman luas, bahkan area kecil di dalam rumah pun sudah cukup untuk menerapkan sistem ini. 

Hal ini dikarenakan metode hidroponik menggunakan media tanam seperti air atau pasir sebagai pengganti tanah, sehingga bisa diletakkan di mana saja, termasuk di sudut ruangan.

2. Mengurangi Ketergantungan pada Pestisida

Berbeda dengan pertanian konvensional yang seringkali membutuhkan pestisida untuk melindungi tanaman dari hama, berkebun secara hidroponik memungkinkanmu untuk mengurangi penggunaan bahan kimia tersebut. 

Dengan sistem ini, tanaman tumbuh dalam kondisi yang lebih terkendali, sehingga serangan hama lebih minim dan penggunaan pestisida bisa ditekan.

3. Kualitas Hasil Tanaman Lebih Terjaga

Tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik tidak hanya cepat tumbuh, tetapi juga memiliki kandungan gizi yang lebih terjaga. Sayuran dan buah yang dihasilkan biasanya lebih segar dan subur karena nutrisi diserap secara langsung melalui air. 

Menariknya, karena tidak bersentuhan dengan tanah, kamu tidak perlu mencucinya berulang kali sebelum dikonsumsi—lebih higienis dan praktis.

4. Pertumbuhan Tanaman Lebih Cepat

Sistem hidroponik menggunakan aliran air yang langsung menghantarkan nutrisi ke akar tanaman, membuat proses pertumbuhan berlangsung lebih cepat dibandingkan metode tanam tradisional. 

Karena waktu tanam hingga panen menjadi lebih singkat, para pembudidaya pun bisa memperoleh hasil lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.

5. Hasil Panen Lebih Melimpah

Keunggulan lain dari sistem hidroponik adalah kapasitas panennya yang bisa mencapai 75% lebih banyak daripada metode konvensional. 

Selain lebih kaya kandungan nutrisi, hasil panen dari metode ini juga lebih sehat karena tidak tercemar bahan kimia berbahaya yang biasa digunakan untuk perlindungan tanaman.

6. Meningkatkan Keasrian Rumah

Berkebun dengan metode hidroponik tidak hanya memberi manfaat dari sisi pangan, tetapi juga dari sisi estetika. Tanaman yang ditanam secara rapi dapat menambah kesan hijau dan sejuk di rumah.

Selain memperindah suasana, tanaman juga membantu memproduksi oksigen sehingga lingkungan tempat tinggalmu terasa lebih segar dan menenangkan.

Sebagai penutup, dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, cara berkebun hidroponik bisa menjadi pilihan tepat untuk memulai pertanian di rumah dengan cara yang praktis dan ramah lingkungan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index