contoh content plan

Mengenal Contoh Content Plan, Pengertian, hingga Jenisnya

Mengenal Contoh Content Plan, Pengertian, hingga Jenisnya
contoh content plan

JAKARTA - Contoh content plan bisa menjadi panduan awal yang efektif dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat sasaran. 

Dalam dunia bisnis, penerapan strategi yang kuat sangat diperlukan, salah satunya dalam hal pemasaran yang menjadi fokus utama tim marketing. Saat ini, pendekatan dalam marketing pun makin beragam.

Tidak hanya mengandalkan metode tradisional, kini pelaku bisnis mulai memanfaatkan teknologi melalui digital marketing. Perkembangan ini menunjukkan bahwa sektor bisnis semakin terbuka terhadap inovasi digital.

Istilah digital marketing sendiri tentu sudah sering didengar. Namun, saat membahas digital marketing, tidak bisa dilepaskan dari elemen penting bernama konten digital.

Pembuatan konten tidak bisa asal-asalan, karena dibutuhkan riset dan pertimbangan matang agar konten tersebut mampu mencapai tujuan yang diharapkan.

Salah satu cara efektif untuk mengelola konten adalah dengan menyusun strategi yang disebut content plan. Maka dari itu, penting bagi pelaku bisnis dan tim marketing untuk memahami konsep content plan secara utuh.

Untuk lebih jelasnya, pembahasan dalam artikel ini bisa kamu jadikan referensi sekaligus contoh content plan yang aplikatif dalam dunia pemasaran digital.

Pengertian Content Plan

Secara sederhana, content plan merupakan bentuk perencanaan terstruktur yang bertujuan untuk mendukung strategi pengembangan konten dalam rangka mendorong bisnis mencapai target yang telah ditetapkan. 

Proses perencanaan ini mencakup penentuan ide konten yang relevan dengan audiens sasaran, pemilihan platform distribusi yang sesuai, hingga penjadwalan waktu unggah konten agar hasilnya lebih optimal.

Di sisi lain, content plan juga dapat dianggap sebagai langkah teknis yang perlu ditempuh oleh siapa pun yang ingin memproduksi konten secara efektif. 

Salah satu tujuan utama dari konten itu sendiri adalah untuk menarik perhatian calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Karena itu, dibutuhkan tahapan perencanaan yang jelas dalam proses produksinya.

Lebih jauh lagi, content plan dapat pula dimaknai sebagai strategi untuk membuat media tampil lebih menarik, sekaligus menjadikan informasi yang disampaikan dalam konten lebih mudah dipahami oleh audiens.

Sebagai contoh dari content plan, kamu bisa membuat konten yang menampilkan gambaran menyeluruh tentang produk yang dipasarkan mulai dari penjelasan keunggulan hingga panduan cara penggunaannya dengan pendekatan visual dan narasi yang menarik.

Alasan Kenapa Content Plan Itu Penting dalam Bisnis

Dalam dunia pemasaran digital, konsistensi dalam mengunggah konten menjadi salah satu strategi yang sangat penting bagi para pelaku usaha. 

Hal ini bertujuan untuk mendukung tercapainya berbagai sasaran bisnis, seperti meningkatkan jumlah pelanggan baru, mendorong terjadinya transaksi penjualan, menaikkan traffic ke situs web, hingga memperbesar angka penjualan secara keseluruhan.

Berdasarkan prinsip dasarnya, content plan dapat berperan besar dalam membantu pelaku usaha menyusun strategi konten yang lebih terarah. 

Dengan pendekatan ini, konten yang disajikan akan lebih mampu menjawab kebutuhan atau permasalahan yang sedang dihadapi oleh konsumen. Salah satu manfaat nyata dari penerapan content plan adalah percepatan dalam pengembangan usaha.

Selain mendukung pertumbuhan bisnis, content plan juga dapat membantu pelaku usaha dalam pencapaian target yang telah ditentukan sebelumnya, seperti jumlah pelanggan baru atau total penjualan dalam periode bulanan tertentu.

Karena itu, kamu tidak perlu ragu untuk memaksimalkan penggunaan berbagai jenis tools media sosial guna menunjang pengembangan usahamu. 

Contohnya, kamu bisa memanfaatkan alat bantu yang dapat membantumu menemukan keyword yang sering digunakan calon pelanggan saat mencari produk serupa di pasaran.

Kamu juga bisa menggunakan tools yang dirancang untuk menganalisis perilaku konsumen, atau mencoba memanfaatkan fitur engagement yang disediakan oleh berbagai platform seperti Instagram dan Twitter agar hubungan dengan audiens tetap terjaga dan berkembang.

Jenis-jenis Content Plan

Content Plan untuk Meningkatkan Brand Awareness

Jenis content plan yang pertama bertujuan untuk memperkenalkan merek dan meningkatkan kesadaran audiens terhadap bisnis yang dijalankan. 

Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan strategi konten top of the funnel (TOFU) yang difokuskan untuk menarik perhatian target pasar terhadap produk atau layanan yang kamu tawarkan.

Dengan menggunakan pendekatan TOFU, kamu dapat menyampaikan cerita mengenai brand dan produk, sekaligus menonjolkan nilai-nilai yang dianut perusahaan. 

Selain itu, konten ini juga berfungsi untuk menunjukkan bagaimana produk dapat memberikan solusi atas masalah yang dihadapi konsumen, serta menyampaikan informasi penting yang berguna bagi audiensmu.

Content Plan yang Berfokus pada Peningkatan Peringkat Kata Kunci

Selanjutnya, ada jenis content plan yang difokuskan untuk meningkatkan posisi kata kunci tertentu di hasil pencarian. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memperoleh trafik organik melalui mesin pencari seperti Google.

Dalam strategi ini, konten yang dibuat tidak hanya ditujukan untuk menjual produk kepada konsumen, tetapi juga harus mampu “menjual” konten itu sendiri kepada mesin pencari. 

Artinya, konten harus dioptimalkan agar Google memahami bahwa kontenmu layak muncul sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan pengguna lewat kata kunci yang sesuai.

Content Plan yang Bertujuan Mendorong Konversi

Jenis content plan yang ketiga dirancang untuk memaksimalkan konversi, baik dalam bentuk transaksi pembelian maupun tindakan lain yang mendukung penjualan. 

Dalam strategi ini, kamu bisa menggunakan pendekatan bottom of the funnel (BOFU) yang menargetkan audiens yang sudah hampir siap melakukan pembelian.

Konten jenis ini harus mampu meyakinkan calon konsumen bahwa produk yang kamu tawarkan merupakan solusi terbaik bagi kebutuhan atau permasalahan mereka. 

Oleh karena itu, kontennya perlu bersifat persuasif dan langsung mengarahkan pada aksi nyata, seperti melakukan pembelian atau mendaftar layanan tertentu.

Kelebihan Content Plan

Meningkatkan Konsistensi Konten

Konten yang disebarkan secara acak dan tidak selaras di berbagai platform bisa menimbulkan kebingungan di kalangan audiens. Situasi ini juga terjadi saat kamu mempublikasikan materi yang tidak sesuai konteks.

Mengunggah konten tanpa jadwal yang pasti dan tidak terorganisir hanya akan mengganggu konsistensi brand kamu. 

Namun, dengan menyusun rencana konten yang tepat dan konsisten dalam menjadwalkan unggahan, audiens akan lebih tertarik untuk mengikuti perkembangan kontenmu secara rutin. 

Bahkan, bisa jadi mereka akan menantikan unggahan berikutnya—membentuk hubungan yang lebih erat antara bisnismu dan audiens.

Menjangkau Target Audiens secara Efektif

Dengan adanya content plan, kamu dapat lebih memahami siapa audiensmu dan menciptakan konten yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. 

Selain itu, kamu juga jadi lebih tahu di platform mana sebaiknya kontenmu disebarkan agar menjangkau target dengan lebih tepat.

Tujuan utama dari strategi pemasaran berbasis konten adalah untuk menyajikan materi yang pas, kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan strategi yang terencana secara menyeluruh.

Meningkatkan Citra dan Kualitas Branding

Strategi content plan juga berperan dalam menciptakan konten yang bernilai tinggi dan mampu memberi dampak positif terhadap brand kamu. 

Ini akan memperkuat citra kamu sebagai merek yang kredibel dan sebagai sumber informasi terpercaya dalam bidang yang kamu geluti.

Semakin berkualitas konten yang kamu sajikan, semakin besar pula potensi daya tarik yang bisa diperoleh dari audiens. Pastikan setiap konten yang dipublikasikan selalu sesuai dengan arah bisnis dan tetap informatif.

Mendorong Peningkatan SEO

Content plan juga sangat berguna untuk mengoptimalkan berbagai elemen penting dalam sebuah konten, seperti pemilihan keyword, visual yang digunakan, hingga pembuatan judul yang menarik. 

Menyebarluaskan konten ke berbagai platform media sosial tidak hanya berfungsi untuk memperluas jangkauan, tetapi juga efektif dalam meningkatkan performa SEO pada situs bisnismu.

Cara Membuat Content Plan

Tetapkan Tujuan Pembuatan Konten

Sebelum memulai proses pembuatan konten untuk keperluan digital marketing, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan tujuan dari konten tersebut.

Apakah kamu ingin sekadar menyampaikan informasi, memberikan edukasi tentang produk, atau mendorong konsumen agar melakukan pembelian?

Ketiga jenis konten ini tentu memiliki target audiens dan pendekatan yang berbeda. Konten informatif berfokus pada penyampaian pengetahuan atau solusi yang bisa membantu audiens mengatasi masalah mereka. 

Sementara itu, konten edukatif akan menjelaskan detail produk yang kamu tawarkan, termasuk manfaatnya bagi pengguna. 

Sedangkan konten yang bertujuan untuk mendorong konversi biasanya menyertakan informasi produk secara lengkap, keunggulannya dibandingkan kompetitor, serta penjelasan mengapa produk tersebut layak dibeli.

Pilih Platform yang Tepat untuk Distribusi Konten

Langkah selanjutnya adalah menentukan platform yang akan kamu gunakan untuk menyebarkan konten. Setiap platform memiliki karakteristik dan kebutuhan format konten yang berbeda. 

Misalnya, website membutuhkan artikel lengkap yang disertai gambar atau infografis, sedangkan Instagram lebih efektif untuk konten visual seperti foto dan video yang menarik.

Meskipun semua platform media sosial bisa dimanfaatkan untuk promosi, penting untuk memahami bahwa masing-masing memiliki algoritma dan karakteristik pengguna yang berbeda. 

Oleh karena itu, kamu perlu menganalisis target audiens serta mencari tahu platform mana yang paling sering mereka gunakan agar strategi distribusi konten menjadi lebih tepat sasaran.

Bangun dan Kumpulkan Database Pelanggan

Untuk menyusun konten yang sesuai dengan kebutuhan audiens, kamu perlu memahami siapa calon pelangganmu. 

Salah satu langkah efektif adalah dengan membuat user persona dan mengumpulkan data pelanggan secara bertahap.

Saat ini, media sosial menyediakan banyak cara untuk memperoleh informasi dasar pelanggan, seperti nama, usia, jenis kelamin, nomor telepon, alamat, dan email. 

Kamu bisa meminta pelanggan untuk mendaftar newsletter atau menerima promosi melalui email agar mereka bersedia memberikan data tersebut.

Informasi ini nantinya berguna untuk mengenal karakteristik audiens secara lebih detail dan menyusun content plan yang relevan dengan segmen pasar yang ingin kamu capai.

Dengan pendekatan ini, kamu juga bisa menyesuaikan format dan gaya konten dengan preferensi target pelangganmu.

Lakukan Evaluasi Konten secara Rutin

Bagi kamu yang baru merintis bisnis, melakukan evaluasi konten setiap hari merupakan langkah penting. Hasil dari evaluasi ini dapat kamu manfaatkan untuk mengembangkan ide konten baru yang lebih relevan dan menarik.

Evaluasi juga membantumu memahami psikologi pasar—apa saja masalah yang mereka hadapi dan apakah konten yang kamu buat sudah mampu menjadi solusi atas masalah tersebut. 

Untuk mendapatkan hasil maksimal, cobalah melihat dari sudut pandang konsumen. Pikirkan apa yang sebenarnya mereka butuhkan dan harapkan dari kontenmu. 

Pastikan bahwa konten yang kamu buat memang sesuai dengan ekspektasi dan minat audiens yang kamu tuju.

Contoh Content Plan

Setelah memahami berbagai hal yang berkaitan dengan content plan, kini saatnya membahas lebih lanjut mengenai penerapannya dalam bentuk nyata. 

Di bagian ini, kamu akan melihat bagaimana sebuah perencanaan konten bisa disusun secara sistematis.

Salah satu referensi yang bisa dipelajari berasal dari Get2Growth, sebuah layanan pemasaran yang pernah menyusun strategi promosi untuk bisnis kopi ternama seperti Starbucks. 

Dalam contoh tersebut, tampak bahwa rancangan pemasaran bisa disusun secara ringkas dan efisien tanpa memerlukan terlalu banyak halaman.

Melalui contoh content plan tersebut, terlihat bahwa perencanaan konten mencakup analisis mendalam terhadap beberapa aspek penting, seperti karakteristik target audiens, pendekatan strategi yang akan digunakan, hingga aktivitas pemasaran yang dirancang secara detail. 

Pendekatan ini menunjukkan bahwa dengan struktur yang tepat, strategi pemasaran dapat diimplementasikan secara efektif dan terarah.

Sebagai penutup, itulah gambaran sederhana dari contoh content plan yang bisa dijadikan acuan untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih terarah dan efektif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index