biaya nebulizer di rumah sakit

Kisaran Biaya Nebulizer di Rumah Sakit hingga Klinik

Kisaran Biaya Nebulizer di Rumah Sakit hingga Klinik
biaya nebulizer di rumah sakit

JAKARTA - Biaya nebulizer di rumah sakit bervariasi, tergantung pada layanan medis yang dipilih serta kondisi pasien. 

Meskipun prosedur ini bisa dilakukan di rumah, harga alatnya cukup tinggi, dan penggunaannya sebaiknya didampingi tenaga medis agar hasilnya lebih optimal.

Nebulizer sendiri adalah alat yang berfungsi mengubah obat cair menjadi uap agar lebih mudah dihirup, membantu meredakan gangguan pernapasan pada anak-anak maupun orang dewasa. 

Lantas, berapa biaya nebulizer di rumah sakit? Bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Biaya Nebulizer di Rumah Sakit

Nebulizer merupakan alat terapi yang digunakan untuk meredakan peradangan pada sistem pernapasan, mengurangi sesak napas, serta mengatasi flu berat. 

Terapi ini bekerja dengan mengubah cairan obat menjadi uap, sehingga lebih mudah dihirup dan langsung terserap ke paru-paru.

Seperti layanan medis lainnya, penggunaan nebulizer di rumah sakit tentunya memerlukan biaya yang perlu disiapkan. Besarnya biaya ini bervariasi tergantung pada jenis penyakit dan fasilitas kesehatan yang dipilih.

Sebagai referensi, berikut adalah kisaran biaya terapi nebulizer di beberapa rumah sakit dan klinik swasta di Jakarta:

Nama KlinikWilayahKisaran Harga
Klinik Sola GraciaTanjung PriokMulai dari Rp100.000
Klinik RHC MampangPancoranMulai dari Rp249.000
Klinik Lantana MedikaMampang PrapatanMulai dari Rp50.000
Klinik Pratama AisyahJakarta BaratMulai dari Rp55.000
Klinik Vaksinasi VAXCORP IndonesiaKelapa GadingMulai dari Rp200.000
Klinik Viva Medika Centro CityKebon JerukMulai dari Rp50.000
Klinik Pratama Sukma AnggrekJatinegaraMulai dari Rp55.000
Rumah Sakit PelniJakarta BaratMulai dari Rp149.000
SiloamSeluruh JakartaMulai dari Rp300.000
RS ZahirahJagakarsaMulai dari Rp90.000

-Untuk terapi nebulizer tanpa obat, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp40.000 hingga Rp50.000. Sementara itu, jika menggunakan obat, biayanya berkisar Rp80.000 hingga Rp90.000.

Bagi yang ingin memiliki nebulizer sendiri di rumah, harga alatnya berada di kisaran Rp1 juta hingga Rp2 juta. 

Namun, jika kamu lebih memilih menjalani terapi di fasilitas kesehatan, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu biaya nebulizer di rumah sakit agar dapat mempersiapkan anggarannya dengan lebih baik.

Apa Itu Nebulizer dan Fungsinya

Nebulizer adalah alat medis yang berfungsi untuk terapi inhalasi dengan cara mengubah obat cair menjadi uap halus, sehingga dapat langsung dihirup oleh pengguna. 

Metode ini memungkinkan obat masuk secara langsung ke sistem pernapasan dan terserap lebih optimal di paru-paru.

Alat ini terdiri dari beberapa komponen utama, seperti mesin nebulizer dan corong mulut atau masker, yang bekerja secara terhubung. 

Saat digunakan, uap obat yang dihasilkan akan dihirup melalui masker, sehingga mempermudah proses penyerapan di saluran pernapasan.

Tujuan utama penggunaan nebulizer adalah membantu mengatasi berbagai gangguan pernapasan, seperti asma, infeksi saluran pernapasan, sesak napas, hingga flu berat. Penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter agar hasilnya lebih efektif dan aman.

Cara Kerja Nebulizer

Nebulizer berfungsi untuk mengubah obat cair menjadi uap halus, sehingga lebih mudah dihirup oleh pengguna. 

Proses ini membantu membuka saluran pernapasan yang menyempit, membuat nebulizer lebih efektif dibandingkan obat minum atau inhaler, terutama bagi penderita gangguan pernapasan.

Setelah menggunakan nebulizer, pernapasan biasanya menjadi lebih lega karena alat ini membantu meredakan peradangan sekaligus mencegah sesak napas. 

Cara kerjanya cukup sederhana, di mana dokter akan meresepkan obat cair sesuai dengan kondisi pasien, seperti:

-Bronkodilator – Agonis beta-2 (salbutamol, terbutaline, salmeterol, procaterol), Methylxanthine (teofilin, aminofilin), dan Antikolinergik (ipratropium, glycopyrronium).

-Larutan garam steril (saline) untuk membantu melembapkan saluran napas.

-Antibiotik seperti gentamicin, amikacin, ceftazidime, hingga amphotericin B untuk infeksi tertentu.

-Pasien akan menghirup uap yang dihasilkan dari obat cair melalui masker yang terhubung langsung dengan nebulizer. 

Proses ini biasanya berlangsung sekitar 10 hingga 15 menit dengan posisi duduk tegak, sehingga obat dapat terserap optimal ke paru-paru.

Penyakit yang Dapat Ditangani dengan Nebulizer

Nebulizer memang lebih dikenal sebagai alat untuk meredakan gejala asma, tetapi penggunaannya tidak terbatas pada kondisi tersebut. Alat ini juga bermanfaat dalam penanganan beberapa penyakit lain, seperti:

1. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

PPOK adalah kondisi peradangan jangka panjang pada paru-paru yang menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Gejalanya meliputi batuk berkepanjangan, sesak napas, dan mengi. 

Faktor utama penyebabnya adalah paparan asap rokok serta polusi udara dalam waktu lama.

2. Croup

Penyakit ini menyerang pita suara dan tenggorokan akibat infeksi virus, sering dialami anak-anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun. Gejalanya antara lain suara serak, napas berbunyi, demam, serta batuk yang terdengar keras dan kasar.

3. Epiglotitis

Epiglotitis terjadi ketika epiglotis—struktur di pangkal lidah yang berfungsi menutup saluran napas saat makan atau minum—mengalami pembengkakan. Penyebabnya bisa berupa infeksi bakteri atau virus serta cedera pada tenggorokan. 

Kondisi ini dapat memicu gejala seperti demam tinggi, suara serak, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, hingga sesak napas.

4. Pneumonia

Infeksi yang menyebabkan peradangan pada satu atau kedua paru-paru ini dapat dipicu oleh bakteri, virus, atau jamur. Gejala yang umum terjadi meliputi batuk berdahak, nyeri dada, demam, lemas, dan sesak napas. 

Risiko pneumonia lebih tinggi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah, perokok, pasien rawat inap, atau penderita penyakit kronis seperti stroke, diabetes, PPOK, dan gangguan jantung.

Cara Merawat dan Membersihkan Nebulizer

Nebulizer perlu dibersihkan setiap kali selesai digunakan untuk mencegah kontaminasi oleh kuman dan virus yang bisa menyebabkan infeksi. 

Perawatan yang tepat akan memastikan alat tetap higienis dan berfungsi dengan baik. Berikut beberapa langkah dalam membersihkan nebulizer dengan benar:

-Lepaskan cangkir nebulizer dan corong mulut, lalu cuci dengan air hangat yang dicampur detergen atau sabun.

-Selang penghubung antara kompresor dan nebulizer tidak perlu dicuci, tetapi sebaiknya diganti secara berkala sesuai anjuran dokter.

-Keringkan bagian yang telah dicuci dan simpan di tempat yang bersih.

-Pastikan seluruh komponen benar-benar kering sebelum disimpan.

Selain pembersihan harian, nebulizer juga perlu disterilkan setidaknya seminggu sekali. Cara mensterilkannya adalah sebagai berikut:

-Lepaskan cangkir nebulizer dan corong mulut.

-Rendam dalam alkohol 70% selama 5 menit atau dalam campuran air dan cuka selama 30 menit.

-Bilas dengan air bersih yang mengalir, lalu keringkan di tempat yang bebas debu.

-Jika dokter merekomendasikan sterilisasi dengan cara merebus beberapa bagian alat, ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan nebulizer.

-Seperti pada proses pembersihan harian, jangan menyimpan nebulizer sebelum benar-benar kering.

Saat menyimpan, tutupi nebulizer dengan kain bersih dan kering. Hindari meletakkannya langsung di lantai, baik saat digunakan maupun disimpan. 

Untuk obat yang digunakan dalam nebulizer, simpanlah di tempat yang sejuk dan kering agar kualitasnya tetap terjaga.

Jika masih ragu tentang cara menggunakan atau merawat nebulizer, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan panduan yang tepat.

FAQ

1. Apa saja gangguan pernapasan yang dapat diatasi dengan nebulizer?

Nebulizer digunakan sebagai terapi untuk berbagai masalah pernapasan, termasuk asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). 

Alat ini mengubah obat cair menjadi uap yang dapat langsung dihirup, sehingga membantu meredakan sesak napas dan meningkatkan kelancaran pernapasan bagi penderitanya.

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam terapi nebulizer?

Satu sesi terapi dengan nebulizer biasanya berlangsung sekitar 15 hingga 20 menit. Durasi ini dapat bervariasi tergantung pada jenis obat yang digunakan dan kondisi pasien.

3. Apakah nebulizer dapat membantu mengeluarkan dahak?

Ya, penggunaan nebulizer dengan obat bronkodilator seperti bisolvon, combivent, atau ventolin dapat membantu mengencerkan dahak, mencegah penyempitan saluran napas (bronkospasme), serta melonggarkan pernapasan. 

Dengan begitu, dahak lebih mudah dikeluarkan dan proses bernapas menjadi lebih nyaman.

Sebagai penutup, pastikan kamu mengetahui perkiraan biaya nebulizer di rumah sakit agar dapat mempersiapkan dana dengan baik jika sewaktu-waktu membutuhkan terapi ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index