Proyek Tol Gilimanuk hingga Mengwi Kembali Dihidupkan, Bupati Jembrana Tawarkan Solusi Cegah Jalan Rusak

Rabu, 28 Mei 2025 | 14:18:04 WIB
Proyek Tol Gilimanuk hingga Mengwi Kembali Dihidupkan, Bupati Jembrana Tawarkan Solusi Cegah Jalan Rusak

JAKARTA – Proyek pembangunan Jalan Tol Gilimanuk hingga Mengwi resmi dihidupkan kembali dan kini ditetapkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Penetapan ini disambut dengan penuh antusias oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana, yang melihat proyek tersebut sebagai langkah penting dalam mempercepat pembangunan dan pemerataan ekonomi di wilayah Bali Barat.

Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, menegaskan dukungannya terhadap proyek ini saat mendampingi tim dari Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Tim Pengembangan Kawasan Provinsi Bali dalam survei lapangan. Dalam kunjungan tersebut, sejumlah titik strategis disambangi, termasuk Pura Rambut Siwi, Anjungan Cerdas Rambut Siwi, dan lokasi calon Exit Tol Simpang Susun (SS) Negara.

Menurut Bupati Kembang, keberadaan jalan tol yang menghubungkan Gilimanuk dan Mengwi sangat krusial untuk mendorong perekonomian lokal, terutama bagi masyarakat Jembrana yang selama ini bergantung pada jalur darat sebagai akses utama distribusi barang dan jasa. “Kami mendorong agar pembangunan tol ini terintegrasi dengan potensi lokal Jembrana, seperti Pelabuhan PPN Pengambengan, Pelabuhan Gilimanuk, kawasan rest area Rambut Siwi, serta pengembangan kawasan Kerthi Bali Semesta (KBS) di atas lahan seluas 1.200 hektare,” ujar Bupati Kembang yang didampingi oleh Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna.

Usulan Strategis: Gate Tol hingga Pelabuhan Kargo

Salah satu usulan strategis yang disampaikan Bupati adalah penambahan pintu tol (gate) di kawasan Pura Rambut Siwi, yang merupakan kawasan spiritual penting bagi masyarakat Bali. Selain itu, keberadaan Anjungan Cerdas Rambut Siwi yang telah dibangun Kementerian PUPR juga dinilai layak dijadikan rest area untuk mendukung kelancaran dan kenyamanan perjalanan.

Tidak hanya itu, Bupati juga menyoroti pentingnya konektivitas antara Seksi 1 jalan tol dengan Terminal Kargo Gilimanuk. Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban jalan nasional Denpasar hingga Gilimanuk yang selama ini rentan mengalami kerusakan akibat lalu lintas kendaraan berat, termasuk truk dan kendaraan perusahaan tambang yang kerap melintas dengan muatan besar. “Kita ingin pembangunan tol ini memberikan dampak nyata bagi perekonomian daerah. Jangan sampai justru menyebabkan kerusakan jalan nasional karena distribusi lalu lintas yang tidak tertata,” tegas Bupati Kembang.

Proyek Strategis yang Sempat Mangkrak

Sebagai catatan, proyek Jalan Tol Gilimanuk hingga Mengwi sebenarnya telah dimulai secara simbolis melalui peletakan batu pertama oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Bali I Wayan Koster pada 10 September 2022 di Pekutatan, Jembrana. Namun demikian, proyek ini sempat mangkrak selama beberapa tahun.

Kini, setelah resmi masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional, pemerintah pusat memberikan dukungan penuh untuk memastikan realisasi proyek ini, termasuk dari sisi pembiayaan dan pembebasan lahan.

Ketua Tim Pengembangan Kawasan Provinsi Bali, Lala Rizki Larasati, menjelaskan bahwa proyek ini sebelumnya merupakan inisiatif swasta, namun kini telah diambil alih oleh pemerintah sebagai bentuk komitmen terhadap pemerataan pembangunan di Bali. “Awalnya proyek ini diinisiasi pihak swasta, namun kini telah mendapat dukungan penuh pemerintah pusat, termasuk pembiayaan dan pembebasan lahan,” jelas Lala.

Dimulai dari Seksi 3, Seksi 1 Tetap Prioritas

Dalam pengembangan proyek tol ini, hasil pertemuan antara tim pengembangan kawasan dan Gubernur Bali menyepakati bahwa pembangunan akan dimulai dari Seksi 3. Hal ini didasarkan pada potensi keuntungan cepat (return of investment) yang diperkirakan lebih tinggi di wilayah tersebut. Namun demikian, Seksi 1 yang mencakup akses ke kawasan pelabuhan tetap dinilai penting karena berkaitan langsung dengan PSN lain di sektor logistik dan pariwisata. “Kami melihat bahwa integrasi antara jalan tol dan kawasan pelabuhan sangat penting untuk mendukung efisiensi logistik, khususnya dalam mengakomodasi aktivitas ekonomi yang melibatkan perusahaan tambang dan sektor industri lainnya di Bali Barat,” ujar Lala.

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Pemerintah Kabupaten Jembrana berharap proyek tol ini bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, distribusi barang, hasil pertanian, produk kerajinan, hingga komoditas dari sektor pertambangan akan lebih cepat dan efisien.

Seiring dengan itu, kawasan Jembrana yang selama ini kurang tersentuh pembangunan infrastruktur besar diharapkan dapat lebih cepat berkembang. Kehadiran jalan tol dinilai dapat mendongkrak nilai investasi, menarik pelaku usaha, serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal.

Tantangan dan Harapan

Meski proyek ini kini kembali menggeliat, sejumlah tantangan tetap menanti. Salah satunya adalah proses pembebasan lahan yang sering kali menjadi hambatan dalam proyek infrastruktur berskala besar. Selain itu, partisipasi masyarakat juga menjadi kunci penting agar proyek ini benar-benar memberikan manfaat jangka panjang.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mengawal proses pembangunan, termasuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah pusat. Langkah ini penting untuk memastikan agar desain proyek tidak semata mengejar target pembangunan fisik, tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial dan budaya Bali. “Kami ingin agar proyek ini menyatu dengan kehidupan masyarakat Bali, termasuk menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal,” kata Bupati Kembang.

Dengan kembalinya proyek Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional, harapan akan pemerataan pembangunan di Bali Barat semakin terbuka lebar. Pemerintah daerah dan pusat kini bekerja sama erat untuk memastikan proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, pelaku usaha, termasuk perusahaan tambang yang sangat mengandalkan akses logistik yang lancar dan efisien.

Dalam konteks yang lebih luas, proyek ini juga menjadi simbol komitmen pemerintah untuk tidak melupakan wilayah-wilayah pinggiran yang selama ini tertinggal dari sisi infrastruktur. Apabila berhasil direalisasikan, Tol Gilimanuk hingga Mengwi akan menjadi penghubung vital yang mendukung pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata secara berkelanjutan.

Terkini

Cara Mengatasi Jari Tangan Kaku dan Nyeri Saat Ditekuk

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:12 WIB

Rutinitas Pagi yang Berpotensi Menyebabkan Serangan Jantung

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:11 WIB

Alasan Penting Jangan Minum Kopi Langsung Setelah Bangun

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:10 WIB

Mengapa Tubuh Tiba-Tiba Menginginkan Makanan Pedas Seketika?

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:09 WIB

Harga Sembako Jatim Hari Ini Selasa 23 Desember 2025 Turun

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:07 WIB