JAKARTA - Jenis-jenis aktiva merujuk pada berbagai jenis aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Apa saja jenis-jenisnya yang perlu diketahui?
Secara umum, aktiva dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu aktiva tetap (fixed assets) dan aktiva lancar (current assets). Kedua jenis aktiva ini sangat berperan penting dalam mendukung operasional suatu bisnis.
Mengapa aktiva begitu krusial? Aktiva berfungsi sebagai modal utama yang mendukung kelangsungan dan perkembangan usaha.
Tanpa adanya aktiva, perusahaan tidak akan bisa menjalankan operasionalnya, seperti memulai usaha, membayar gaji karyawan, melakukan pengadaan barang, membayar kewajiban pajak, dan memenuhi kebutuhan lainnya untuk menjaga kelancaran bisnis.
Aktiva memiliki berbagai jenis yang berbeda, dan pembagiannya didasarkan pada sifat serta bentuknya. Untuk lebih memahami tentang berbagai jenis aktiva ini, kamu bisa terus mendalami topik ini lebih lanjut.
Jenis-jenis aktiva yang ada tentu sangat beragam, dan setiap jenis memiliki fungsi dan pengaruh yang berbeda dalam suatu perusahaan.
Jenis-jenis Aktiva
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aktiva mencakup harta dan aset yang tidak hanya berbentuk uang, tetapi juga bisa berupa barang seperti mesin kasir dan sebagainya.
Lantas, bagaimana dengan mesin, uang, dan paten? Mari simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang jenis-jenis aktiva.
Aktiva Lancar atau Current Assets
Aktiva lancar merupakan aset yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu tahun.
Keberadaan aktiva ini sangat penting karena harus selalu siap untuk mendukung operasional perusahaan. Beberapa contoh aktiva lancar adalah sebagai berikut:
-Kas
Kas merupakan aset dalam bentuk uang yang disimpan di tempat yang aman, seperti di rekening bank, yang dapat diakses kapan saja oleh perusahaan.
-Surat-surat Berharga
Aset ini meliputi saham dan obligasi yang dimiliki perusahaan, yang dapat dijual kapan saja untuk mendapatkan uang tunai.
-Piutang Dagang
Perusahaan yang melakukan transaksi kredit akan memiliki piutang dagang yang dapat ditagih dan diubah menjadi uang tunai.
-Piutang Pendapatan
Ini adalah penghasilan yang sudah ditetapkan tetapi belum dibayar oleh pihak yang berkewajiban membayar.
-Piutang Wesel
Piutang wesel merupakan surat yang berisi perjanjian penagihan yang memiliki tanggal jatuh tempo.
-Beban Bayar di Muka
Ini adalah beban yang sudah dibayar oleh perusahaan sebelum jatuh tempo pembayaran.
-Perlengkapan atau Peralatan
Peralatan yang digunakan perusahaan dalam operasionalnya, seperti untuk produksi barang atau jasa, yang umumnya habis digunakan dalam sekali pakai.
-Stok Barang Dagang
Merupakan barang dagang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali dalam periode yang akan datang.
Investasi Jangka Panjang atau Long Term Investment
Perusahaan juga dapat memanfaatkan asetnya untuk investasi jangka panjang, seperti membeli saham perusahaan lain.
Tujuan dari investasi ini adalah untuk memperoleh keuntungan di masa depan, meskipun perusahaan harus bersabar untuk menunggu hasilnya.
Investasi ini memiliki risiko tinggi, namun juga potensi keuntungan yang tinggi, sehingga perusahaan perlu memilih investasi yang tepat.
Aktiva Tetap atau Fixed Assets
Aktiva tetap adalah aset berwujud yang digunakan untuk mendukung proses produksi atau penyediaan barang dan jasa. Aset ini diperkirakan akan digunakan lebih dari satu periode dan tidak untuk dijual.
Perusahaan manufaktur biasanya memiliki lebih banyak aktiva tetap dibandingkan perusahaan jasa, karena mereka membutuhkan mesin dan peralatan lainnya.
Sebaliknya, perusahaan di sektor jasa lebih mengandalkan aktiva lancar yang mudah dicairkan. Contoh aktiva tetap meliputi mesin, gedung, tanah, dan perlengkapan kantor.
Aktiva Tetap Tidak Berwujud atau Intangible Fixed Assets
Aktiva tetap tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki bentuk fisik, namun tetap memiliki nilai yang signifikan dan dapat memberikan manfaat finansial kepada perusahaan. Beberapa contoh aktiva tetap tak berwujud adalah:
-Goodwill
Goodwill adalah nilai yang diperoleh perusahaan karena kinerjanya yang baik atau karena memiliki keistimewaan tertentu yang membedakannya dari pesaing.
-Hak Cipta
Ini adalah hak yang dimiliki perusahaan atas produk yang telah mereka ciptakan, yang memberikan hak untuk menerima pembayaran ketika produk tersebut dijual.
-Hak Paten
Hak paten diberikan kepada perusahaan untuk penemuan yang mereka buat dalam bidang tertentu, yang dapat mendatangkan pembayaran ketika digunakan oleh perusahaan lain.
-Hak Sewa
Hak sewa adalah hak yang diberikan kepada perusahaan untuk menggunakan aset tetap yang dimiliki oleh pihak lain berdasarkan perjanjian sewa.
-Franchise
Franchise memberikan hak kepada perusahaan untuk menjual produk mereka melalui pihak lain, dengan imbalan pembayaran, serta kewajiban untuk membantu pengembangan bisnis yang serupa.
Pengertian Aktiva
Sebelum membahas jenis aktiva, kamu tentunya harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan aktiva. Apa yang dimaksud dengan aktiva?
Aktiva dapat didefinisikan sebagai berbagai macam kekayaan atau aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Aset ini bisa berupa kekayaan yang sudah ada sejak awal berdirinya perusahaan atau kekayaan yang didapatkan selama perusahaan beroperasi pada periode tertentu. Aset atau kekayaan ini bisa dinilai atau dihitung menggunakan uang.
Dalam dunia bisnis, aktiva tersebut bisa berupa mesin, kas, inventaris, hingga properti. Sedangkan untuk aset yang tidak berwujud, contohnya adalah royalti, paten, serta kekayaan intelektual yang tercatat dalam neraca keuangan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aktiva merujuk pada harta kekayaan yang bisa berupa uang atau benda lain yang dapat dinilai dengan uang, serta yang tidak tampak secara fisik seperti hak paten.
Aktiva merupakan istilah yang biasa digunakan dalam pembuatan laporan keuangan. Oleh karena itu, seorang pengusaha harus benar-benar memahami istilah aktiva ini.
Hal ini penting karena pengusaha akan sering berurusan dengan laporan keuangan. Sebuah perusahaan yang baik adalah yang mampu mengelola hartanya dengan efektif.
Pengelolaan aktiva yang tepat akan membuat aset tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal untuk perusahaan.
Maka dapat disimpulkan bahwa aktiva bukan hanya disimpan, melainkan perusahaan akan memaksimalkan potensi aset tersebut untuk mendukung kelangsungan operasional perusahaan.
Namun, pengelolaan aktiva memerlukan perhitungan yang sangat teliti. Salah dalam pengelolaan dapat menyebabkan perusahaan kehilangan harta atau aset yang dimilikinya.
Oleh karena itu, kondisi keuangan perusahaan bisa dinilai baik atau buruk berdasarkan pengelolaan aktiva tersebut. Perusahaan akan berusaha menjaga ketersediaan aktiva dengan baik.
Umumnya, aktiva dibagi menjadi empat jenis, yaitu aset lancar (current assets), aktiva tetap (fixed assets), investasi jangka panjang (long-term investment), dan aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets).
Dari penjelasan di atas, apakah kamu sudah paham tentang apa itu aktiva? Aktiva umumnya akan dihitung atau dianalisis oleh seorang akuntan, sehingga aktiva juga merupakan bagian dari materi akuntansi.
Sifat-sifat dari Aktiva
Dari keempat jenis aktiva dan definisinya, apakah kamu bisa menyimpulkan sifat-sifat yang dimiliki oleh aktiva?
Salah satu sifat aktiva adalah memiliki bentuk fisik dan non-fisik, seperti yang ada pada jenis aktiva intangible fixed assets. Selain itu, ada beberapa sifat lain yang dimiliki oleh aktiva, yaitu sebagai berikut:
Bentuk Fisik dan Non-Fisik Aktiva
Aktiva memiliki sifat yang bisa dilihat dalam bentuk fisik maupun non-fisik. Aktiva fisik adalah aset yang dapat dilihat dan dirasakan, seperti mesin, tenaga kerja, inventaris, properti, uang tunai, dan sebagainya.
Sedangkan aktiva non-fisik merujuk pada aset yang tidak tampak secara langsung, seperti hak paten, kekayaan intelektual, royalti, dan lainnya.
Diperoleh melalui Kegiatan atau Transaksi Ekonomi pada Masa Lampau
Aktiva adalah sumber daya yang didapatkan melalui kegiatan ekonomi yang terjadi di masa lalu.
Setiap transaksi ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan di waktu sebelumnya akan memengaruhi keadaan saat ini, termasuk akumulasi aktiva. Penambahan aktiva biasanya melalui perolehan keuntungan, hibah, atau faktor lainnya.
Dimiliki atau Dikuasai oleh Perusahaan maupun Organisasi
Ciri lain dari aktiva adalah kepemilikan atau penguasaan oleh perusahaan untuk menghasilkan nilai lebih. Aktiva ini dimiliki dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan atau manfaat bagi perusahaan tersebut.
Memberikan Manfaat di Masa Depan
Aktiva harus mampu memberikan manfaat di masa depan. Sifat ini berarti bahwa aktiva memiliki kemampuan untuk produktif dan dapat meningkatkan arus kas, serta mengurangi utang perusahaan.
Dapat Dipinjamkan
Sifat terakhir dari aktiva adalah kemampuannya untuk dipinjamkan kepada pihak lain. Aktiva ini bisa dialihkan ke perusahaan atau entitas lain tanpa mengubah status kepemilikan dari perusahaan yang memiliki aktiva tersebut.
Namun, jika aktiva diperoleh melalui pinjaman, maka akan dicatat dalam laporan neraca sebagai aset dan kewajiban.
Akuntansi manajemen memiliki peran penting dalam menganalisis keuangan dan menghubungkan informasi keuangan dengan aktivitas fisik dalam manajemen.
Hal ini memberikan gambaran tentang intensitas yang perlu diperhatikan agar perusahaan tidak kehilangan aktiva akibat kerugian yang bisa terjadi di masa depan.
Contoh dari Aktiva
Jika kamu sudah menyimak dengan baik dari awal artikel, pasti kamu sudah mengetahui beberapa contoh aktiva, bukan? Salah satunya adalah mesin-mesin yang digunakan di pabrik.
Kenapa mesin termasuk aktiva? Karena mesin adalah aset yang berfungsi untuk mendukung proses produksi barang yang akan dijual.
Jika mesin berhenti beroperasi, maka perusahaan perlu menambah tenaga kerja untuk menggantikan tugas mesin tersebut.
Selain itu, mesin yang tidak berfungsi juga bisa menghambat produksi, yang pada akhirnya dapat merugikan perusahaan. Selain mesin, berikut adalah beberapa contoh aktiva lainnya:
Piutang Dagang
Piutang dagang merupakan tagihan yang harus diterima perusahaan karena telah melakukan penjualan barang secara non-tunai.
Surat Berharga
Surat berharga bisa berupa obligasi atau saham perusahaan. Perusahaan memiliki kemampuan untuk menjual surat berharga tersebut jika diperlukan untuk kepentingan perusahaan.
Keuntungan dari surat berharga ini adalah kemampuannya untuk diperdagangkan kembali, seperti saham, atau dicairkan jika berupa deposito.
Piutang Pendapatan
Piutang pendapatan adalah pendapatan yang seharusnya diterima oleh perusahaan, namun pembayaran tunai belum diterima.
Beban Dibayar di Muka
Beban yang dibayar di awal untuk keperluan tertentu, namun belum diakui sebagai kewajiban pada periode tersebut.
Perlengkapan
Peralatan yang digunakan untuk menjalankan bisnis dan memiliki sifat yang akan terpakai habis.
Persediaan Barang Dagang
Barang yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali dengan harapan memperoleh keuntungan.
Sebagai penutup, dengan memahami jenis-jenis aktiva, perusahaan dapat mengelola asetnya secara lebih efektif untuk mendukung kelancaran operasional dan mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.